Pegunungan Latimojong merupakan salah satu pegunungan yang berada di Pulau Sulawesi, tepatnya berada di provinsi Sulawesi selatan, Pegunungan Latimojong mempunyai banyak Puncak-puncak yang diantaranya memiliki ketinggian diatas 3000 Mdpl, dan salah satunya adalah Puncak Rante Mario (3450 Mdpl) yang merupakan Puncak Tertinggi yang ada di Pulau Sulawesi.

Secara Administratif, Pegunungan Latimojong berada di Kabupaten Enrekang, Palopo dan Tana Toraja, namun bila menuju ke Puncak Rante Mario, jalur yang lazim digunakan adalah melalui Kabupaten Enrekang, dari kota Kecamatan Baraka.

         Dari Makassar, anda dapat menggunakan jasa angkutan berupa mobil Kijang/Panther atau sejenisnya yang menuju ke Baraka, Kabupaten Enrekang, harga terakhir yang berlaku (Juli 2010) adalah sebesar Rp 60.000,- dari Makassar – Baraka, dengan Waktu Tempuh ± 6 Jam, kemudian anda akan turun di pasar Baraka, dari pasar tersebut perjalanan akan dilanjutkan dengan menggunakan mobil Hard top atau Jeep, dengan harga 30.000 per kepala.
0


Kebun Raya Enrekang terletak di Desa Batumila Kec.Maiwa sekitar 22 Km dari kota Enrekang dengan Luas sekitar 300 HA.Kebun Raya Enrekang salah satu kebun raya terbaik di antara
7 ( tujuh ) kebun raya di Indonesia. Kebun ini berkosentrasi di bidang tropika ( wilayah Wallceae ), Pendidikan, Linkungan dan Pariwisata.
0
Rumah Adat di desa Kaluppini kecamatan Enrekang di gunakan sebagai tempat pelaksanaan adat Maccerang Manurung yang diadakan sekali dalam 8 ( Delapan ) Tahun.
0
Selain terkenal dengan candu kopinya yang sudah menembus pasar mancanegara, Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan, juga menjadi satu-satunya wilayah penghasil keju lokal yang disebut “‘dangke”. Ini adalah makanan khas daerah tersebut, berbahan baku susu kerbau maupun sapi yang dibekukan.

Proses penggumpalan susu (pembentukan curd) dilakukan dengan bantuan enzim protease pun terbilang unik, karena menggunakan daun dan buah pepaya. Secara alamiah, enzim daun dan buah pepaya mengubah susu kerbau menjadi padat, setelah terjadi pemisahan antara protein dan air. Hasil penggumpalan inilah yang kemudian dimasak dan dicetak dalam tempurung kelapa yang telah dibelah menjadi dua bagian.

Dilihat sepintas, dangke mirip dengan tahu karena teksturnya yang kenyal, namun warnanya putih agak kekuningan. Rasanya gurih dengan aroma khas keju parmesan. Dangke aman untuk kesehatan karena diproses tanpa bahan pengawet.

Setelah sapi selesai dimandikan, barulah dilakukan pemerasan, air susu sapi kemudian disaring untuk memisahkan kotoran dengan susu sebelum dilakukan fermentasi. Adapun getah pepaya muda digunakan sebagai bahan campuran pembuat dangke.

Air susu dimasak dengan suhu minimal 70 derajat Celsius, kemudian dicampur getah pepaya. Getah ini untuk memisahkan lemak, protein, dan air. Selain itu, getah pepaya berfungsi untuk memadatkan bahan susu. Setelah lemak, protein, dan air dipisahkan, barulah dilakukan proses mencetak. Alat yang digunakan untuk mencetak dangke juga menggunakan alat tradisional, yakni tempurung kelapa.

Setelah dimasukkan ke dalam alat cetak, adonan dibiarkan hingga dingin dan memadat. Maka, jadilah dangke. Makanan ini cukup sulit didapatkan di luar Enrekang. Tapi di Kabupaten Enrekang, dangke menjadi makanan yang mudah ditemui. Namun demikian, pembeli biasanya memilih tempat produksi dangke yang dianggap higienis. Pasalnya ada juga dangke yang rasanya agak kecut.

“Dangke paling enak dimakan dengan beras keketan atau di Enrekang di sebut dengan pulu mandoti. Ada dua titik pusat budidaya sapi yang susunya merupakan bahan baku penganan dangke, yakni di Dusun Rante Limbong, Kecamatan Curio dan Bolang, Kecamatan Maula,” kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Enrekang H Lateng.

Dengan populasi ternak yang mampu menghasilkan 672.000 liter susu pertahun, produksi dangke Enrekang, mampu memenuhi permitaan konsumen yang peminatnya tersebar di Makassar, Kalimantan, Papua, Jakarta hingga Malaysia. Dengan harga jual antara Rp 8 – 15 ribu per potongnya, peternak bisa mendapat keuntungan antara Rp 6 – 8 juta untuk setiap ekor sapi.

“Yang unik, di wilayah Sulawesi Selatan, dangke hanya bisa didapatkan di Kabupaten Enrekang. Dangke yang menjadi trend mark Kabupaten Enrekang, bahkan sudah dipatenkan pemkab Enrekang pada Direktorat Paten dan Hak Cipta Depkumham RI.”
Share this:
0
Desa ini terkenal sebagai kawasan percontohan untuk daerah desa bebas dari asap rokok yang sudah terkenal baik dalam negeri maupun mancanegara.Desa ini terletak di Kec.Baraka yang berjarak 5 Km dari kecamatan dan berjarak 50 Km dari kabupaten Enrekang.
0
Permandian Alam Lewaja mempunyai jarak 6 km dari Ibu kota Enrekang. Arah timur dapat ditempuh dalam waktu 15 menit. Disamping dapat menikmati kolam kita dapat juga menikmati keindahan alam lewaja, dengan air yang jernih dan sejuk.

Salah Obyek wisata di Kabupaten Enrekang yang menarik adalah Pemandian Alam Lewaja. Dari pertigaan depan Rumah Sakit Massenrempulu menuju ke utara melalui Jalam Jendral Sudirman yang merupakan kompleks pendidikan, mulai Kantor Dinas Dikpora, Pesantren Modern Darul Falah, SMA/MA Muhammadiyah, SMPN 1, SMAN 1 melawati Lapangan Abu Bakar Lambogo di Batili.
Dari Lapangan Batili ” Abu Bakar Lambogo” lanjut ke utara timur menuju dusun kuku’ dengan jalanan berliku diantara sawah dan latar pegunungan hijau. Indahnya pemandangan yang memikat tetap harus mewaspadai jalanan sempit yang tidak rata dan berliku.

Bulan lalu bertempat di stadion Massenrempulu diselenggarakan Habibie Cup, even sepakbola yang diikuti kesebelasan dari berbagai kabupaten di sulawesi selatan dan propinsi tetangga. Enrekang dalam penyelenggaraan ini sukses sebagai tuan rumah dan sukses sebagai Juara I.
Mendekati pemandian alam lewaja kita disuguhi pemandangan yang menarik berupa air terjun di sisi utara timur jalam, kurang lebih 500 meter dari pemandian.  Ini air terjun yang berada diluar kompleks pemandian Lewaja, yang muncul dan kelihatan dari jalan pada saat musim penghujan sedang pada musim kemarau kurang begitu kelihatan dari jalanan
Memasuki Komplek pemandian Lewaja, terdapat kolam renang yang sumber airnya berasal dari pegunungan disekitar lokasi, air pegunungan yang bersih dan segar. Terdapat beberapa fasilitas penunjang kolam renang antara lain, ruang penonton (Tahun 2009 lalu menjadi tuan rumah porda renang sulsel), ruang ganti, tribun utama yang cukup luas, lapangan futsal, papan lompat, papan luncur bagi anak-anak, penyedia makanan ringan dan bakso.
Pemandian alam yang berupa air terjun yang sering dikunjungi warga masyarakat utamanya anak-anak muda adalah air terjun dibagian dalam kompleks dicelah pegunungan melalui jalan setapak kurang lebih 1 km dari kolam renang.  Sisi kanan bukit dan sisi kiri lembah/jurang pengunjung harus ekstra hati-hati selain sempit juga seringkali jalanan licin. Di air terjun sinilah biasanya warga masyarakat berendam di kolam yang berada dibawah air terjun disela-sela bebatuan yang besar.
0

0


Gunung Buttu Kabobong menjadi salah satu daya tarik obyek wisata yang dimiliki oleh Kabupaten Enrekang,dan bagi Anda yang berminat untuk mampir sejenak sambil beristirahat diseputaran Buttu Kabobong, tersedia fasilitas penginapan yang dapat Anda pilih sesuai selera, diantaranya Bukit kenangan dan Bukit Indah.
Lokasi gunung Buttu Kabobong dapat ditempuh dengan jarak sekitar 16 km dari kota Enrekang arah utara menuju Tana Toraja. Iklim diseputaran pegunungan ini sangat dingin, kebanyakan tourist yang menuju Tana Toraja berhenti sejenak dibeberapa warung dan penginapan yang ada disekitar gunung Buttu Kabobong, hanya untuk menikmati pemandangan area pegunungan dan suguhan kopi Kotu atau penganan kue tradisional khas Masserengpulu dep’pa tetekan atau masyarakat Toraja biasa menyebutnya dep’pa Tori, kue yang terbuat dari tepung beras dicampur gula merah.
0
Diberdayakan oleh Blogger.